Andre Rosiade Ketua DPP IKM Pusat Salurkan Bantuan Enam Perantau Pesisir Selatan Jadi Korban Lemparan Batu Saat Demo Di Depan Mapolda Metro Jaya

Jakarta, Jurnal.aspiraai.Com — Sebanyak enam orang perantau asal Pesisir Selatan, Sumatera Barat, menjadi korban lemparan batu saat menyaksikan aksi demonstrasi di depan Mapolda Metro Jaya, Jakarta, pada 30 Agustus 2025 malam. Mereka mengalami luka-luka akibat kericuhan yang terjadi di lokasi unjuk rasa.

Menanggapi insiden tersebut, Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Keluarga Minang (DPP IKM) Pusat langsung bergerak cepat memberikan bantuan. Ketua Umum DPP IKM Pusat, Andre Rosiade, turun langsung menyerahkan santunan kepada keenam korban sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Minang yang sedang merantau di Ibu Kota.

Santunan sebesar Rp5 juta diberikan kepada masing-masing korban untuk membantu biaya pengobatan dan pemulihan. Penyerahan dilakukan secara langsung di Jakarta, tempat kontrakan mereka, bantuan tersebut disaksikan oleh perwakilan pengurus IKM dan keluarga korban.

“Kami merasa terpanggil. Enam warga asal Pesisir Selatan ini tidak ikut aksi, mereka hanya menonton, tapi terkena lemparan batu saat situasi menjadi ricuh,” ujar Andre Rosiade usai penyerahan bantuan, Selasa (3/9/2025).

Andre menyebutkan bahwa IKM sebagai organisasi perantau Minang memiliki tanggung jawab moril untuk membantu anggota masyarakatnya yang tertimpa musibah, terlebih saat berada jauh dari kampung halaman. Ia berharap bantuan ini bisa meringankan beban korban dan menunjukkan bahwa mereka tidak sendirian.

Insiden pelemparan batu terjadi ketika situasi aksi unjuk rasa memanas pada malam hari. Lemparan batu datang dari arah yang tidak diketahui dan mengenai beberapa warga yang berada di sekitar lokasi, termasuk keenam korban yang saat itu berada di pinggir jalan.

Keenam korban mengalami luka ringan hingga sedang, beberapa di antaranya sempat mendapatkan perawatan di fasilitas kesehatan terdekat. Hingga saat ini, belum ada informasi resmi dari pihak kepolisian terkait pelaku pelemparan.

DPP IKM juga mengimbau masyarakat Minang di perantauan agar lebih berhati-hati dalam menyikapi situasi di lapangan, terutama jika terjadi kerumunan atau potensi bentrokan. Aksi demonstrasi diharapkan tetap berjalan damai tanpa merugikan warga sipil.

“Kami mendukung penyampaian aspirasi yang damai. Tapi keamanan warga sipil juga harus dijaga. Jangan sampai yang tidak tahu apa-apa justru jadi korban,” tambah Andre.

DPP IKM memastikan akan terus memantau kondisi para korban dan memberikan bantuan lanjutan jika diperlukan. Andre berpesan tidak usah iku-ikutan, lebih baik diam dirumah sebelum aman dan kondusif.  (Mon)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *