Penulis : M.S Tanjung.
Di sudut Kabupaten Dharmasraya, tepatnya di SMK Koto Baru, ada seorang guru honorer yang namanya tak pernah menghiasi media, tapi perjuangannya menggetarkan hati. Alfisyahrin, begitu ia dipanggil. Ia bukan guru biasa—ia adalah penggerak, pendidik, dan sekaligus pejuang kehidupan.
Ketika pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada tahun 2019, semua orang terpukul. Sekolah-sekolah tutup, kegiatan belajar mengajar dialihkan secara daring. Tapi bagi guru honorer seperti Alfisyahrin, pandemi bukan hanya krisis pendidikan—tapi juga krisis ekonomi.
Jam mengajar berkurang drastis, dan begitu pula dengan penghasilan. Gaji honorer yang sebelumnya sudah minim, kini semakin tak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Beras, susu anak, listrik, hingga pulsa untuk mengajar online—semuanya menjerat seperti utang waktu yang tak pernah lunas.
Namun Alfisyahrin tak mau menyerah pada keadaan. Ia menatap kamera lamanya yang berdebu dan mulai bertanya pada dirinya sendiri: “Apa lagi yang bisa aku lakukan selain mengajar?” Dari sanalah muncul secercah ide yang kemudian berubah menjadi jalan kehidupan baru.

Dengan sisa tabungan dan peralatan seadanya, Alfisyahrin memulai Ilham Studiografika, sebuah usaha studio foto, video shooting, percetakan, pelaminan, hingga karangan bunga. Ia mengerjakannya di rumah, di sela waktu mengajar, dengan dukungan penuh dari istri dan anak-anak yang memahami betapa berat perjuangan kepala keluarga mereka.
Ia mulai dari hal-hal kecil—foto KTP warga, dokumentasi pernikahan sederhana, cetak undangan dan spanduk untuk acara kampung. Hari-harinya dipenuhi oleh lembur, peluh, dan kelelahan. Tapi ia tak mengeluh. Ia tahu, setiap klik kamera adalah satu langkah menyelamatkan keluarganya dari kelaparan.
Sebagai salah satu perintis jurusan Multimedia di SMK Koto Baru, Alfisyahrin tahu betul pentingnya keterampilan di era digital. Maka ia pun mendidik murid-muridnya bukan hanya lewat teori, tapi lewat contoh nyata. Ia ajak mereka terlibat di lapangan, belajar langsung bagaimana sebuah usaha kreatif dijalankan dengan kejujuran dan kerja keras.
Namun perjuangan itu belum usai. Hingga kini, Alfisyahrin masih menghadapi kendala besar: ia belum memiliki mesin percetakan sendiri. Setiap pesanan cetak harus ia bawa ke tempat lain, menambah ongkos dan memperlambat proses. Sering kali ia menahan malu, meminjam alat dari teman, atau bahkan mengantar hasil cetakan jauh malam dengan motor butut yang menua.

Studio kecilnya berada di samping Masjid Jami’ Nurul Huda, Blok C Sitiung 1, Nagari Batu Rijal, Kec. Padang Laweh, Kab. Dharmasraya. Dari tempat sederhana inilah lahir banyak karya: dokumentasi pernikahan yang menghangatkan hati, foto wisuda yang menjadi kenangan indah, hingga karangan bunga duka yang mengantar perpisahan.
Nama Ilham Studiografika perlahan dikenal. Tidak hanya karena hasil kerjanya yang rapi, tetapi karena ketulusan di balik setiap layanan. Banyak pelanggan yang tak tahu bahwa orang yang mengambil foto mereka adalah guru honorer yang pernah tak punya uang untuk membeli beras.
Alfisyahrin kini memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan usahanya. Anda bisa menemukan dan menghubunginya melalui:
WhatsApp: 0852 6354 6663 / 0822 8377 6309
Facebook: Alfipeni Ilham Studiografika
Instagram: @ilhamstudiografika
TikTok: @ilhamstudiografika
YouTube: Ilham Studiografika
Bagi Alfisyahrin, usaha ini bukan hanya tentang mencari nafkah. Ini tentang menghargai hidup, menjaga kehormatan, dan tetap memberi manfaat meski dalam kesempitan. Ia tidak ingin kaya raya. Ia hanya ingin anak-anaknya bisa sekolah, keluarganya bisa makan layak, dan murid-muridnya punya masa depan.
Cerita ini bukan untuk mengundang belas kasihan, tetapi untuk mengingatkan kita bahwa pahlawan tidak selalu memakai seragam atau berdiri di podium. Kadang, mereka berdiri diam di belakang kamera, menahan lelah demi senyum pelanggan dan tawa anak di rumah.
Alfisyahrin mungkin hanyalah guru honorer. Tapi dalam diamnya, ia sedang menulis kisah besar tentang keteguhan, pengorbanan, dan cinta tanpa syarat. Sebuah kisah yang layak dikenang, dan patut didukung.×××













